PDM Kota Tangerang - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Tangerang
.: Home > Artikel

Homepage

Dinamika Muhammadiyah Kota Tangerang

.: Home > Artikel > PDM
17 Maret 2016 13:40 WIB
Dibaca: 3919
Penulis : Ahmad Amarullah

PERKEMBANGAN AMAL USAHA

 
Pergerakan dakwah Muhammadiyah sejak tahun 1960-an sebagai titik awal masuk di Tangerang hingga sekarang terus berkembang, melaju dengan tingkat tantangan yang sangat bervariasi, dari terror tokoh-tokoh masyarakat yang memprovokasi ummatnya hingga lemparan telor busuk ke ruangan tempat dimana warga Muhammadiyah sedang mengaji, dll.
 
Nampaknya para da’i Muhammadiyah yang dipelopori oleh Muhammadiyah Jakarta saat itu berpegang pada prinsip “SEKALI LAYAR TERKEMBANG, PANTANG SURUT KE BELAKANG"  tidak pernah menyerah. Dengan bermarkas di Jln. Rahayu kemudian pindah ke Gedung Sekolah Pasundan yang dibeli dengan harga Rp100rb terletak di Jln. Daan Mogot No. 2 gerakan Muhammadiyah Tangerang dikelola secara baik. Dan mereka berhasil hingga melahirkan kader-kader Muhammadiyah yang memperjuangkan dan mengembangkan Muhammadiyah.
 
Hasilnya kini dapat dilihat dari amal-amal usaha/sekolah-sekolah dari TK sampai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang mereka dirikan di Tangerang. Amal usaha tersebut tersebar di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan dan juga amal usaha yang lain seperti Rumah Bersalin (RB), Balai Kesehanan (Balkes) dll. Amal usaha Muhammadiyah tersebut tersebar dapat dilihat pada  table di bawah ini:
 
Kab./Kota
TK
SD/MI
SMP/MTs
SMA/K/MA
PTM
Lain-lain
Kota Tangerang
4
6 SD
5 SMP
4 SMA
1 SMK
1 Universitas
1 RB
Kab. Tangerang
3
4 SD
4 SMP
1 SMK
1 STTM
1 STF
1 Balkes
Tangsel
4
4 SD
5 SMP
1 MTs
2 SMA
1 SMK
1 MA
 
 
Jumlah
11
14
15
10
3
2
 
 
Tentu belum semua bentuk amal usaha terseebut penulis cantumkan karena begitu banyaknya, termasuk masjid-masjid yang didirikan oleh warga Muhammadiyah di tiap ranting/cabang.
 
Dengan didukung oleh para penggeraknya yang tak kenal lelah, dibekali  ketersediaan dana yang seadanya bahkan sering  tidak ada dana. Mereka urunan atau sering disebut dengan istilah “mandi kuda” (seperti kuda ketika mandi, airnya menciprat ke segala arah, artinya ketika ada gagasan tentang pelaksanaan program maka semua anggota Muhammadiyah kebagian beban untuk membiayai program tersebut sesuai kemampuan), berdirilah sebuah masjid, kemudian sekolah, perguruan tinggi, rumah bersalin. Orang menyangka pertumbuhan gedung-gedung/bangunan amal usaha itu atas subsidi dan suplay dana dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Penulis berani menegaskan kembali bahwa sangkaan itu tidak 100% benar.
 
Tidak adanya bantuan dana dari PP berupa financial, namun bukan berarti PP tidak memberi modal kepada warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia termasuk Tangerang. Tentu yang dimaksud Modal bukan dalam bentuk dana tetapi modal sosial berbentuk nama Muhammadiyah sebagai trade markyang tak ternilai harganya memberikan spirit tersendiri dalam mendorong warganya mengembangkan amal usaha Muhammadiyah.
 
Oleh karenanya warga Muhammadiyah yang dengan susah payah dan jatuh bangun mendirikan amal usaha tersebut, mereka mengembangkannya dengan kerja keras yang dilandasi dengan pikiran cerdas dan niat ikhlas selalu siap diakuisisi seluruh asset yang didirikannya menjadi milik amal usaha Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengakuan kepemilikan itu diartikulasikan dengan mentaati seluruh aturan yang ditetapkan oleh Muhammadiyah.
 
Inilah yang menjadi kekuatan dahsyat Muhammadiyah yang sudah melintasi zaman tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas, terus berkarya warganya tanpa pamrih, tidak mengharapkan royalty dan sebagainya. Bahkan para pendiri amal usaha Muhammadiyah itu tidak pernah menuntut keturunannya yang bersekolah di amal usaha pendidikan Muhammadiyah yang didirikannya untuk dibebaskan dari segala biaya.Founding Fathers itu konsisten sejak awal dengan niatnya bahwa kalau bukan kita, siapa lagi yang mau membesarkan "membiayai" Muhammadiyah. 
 
 
 
DINAMIKA  RANTING DAN CABANG se-KOTA TANGERANG
 
DATA AMAL USAHA DAN AKTIFITASNYA
 
Dalam kurun waktu yang sangat panjang, sejak masuknya dakwah Muhammadiyah tahun 1960-an oleh para mubaligh Muhammadiyah DKI Jakarta, alhamdulillah telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Tangerang melalui amal usaha Muhammadiyah yang tersebar khususnya di kota Tangerang sebagai mana tabel di bawah ini;
 
 
Tabel 1: Cabang Tangerang
 
No.
Nama Cabang/Amal Usaha
Thn. Berdiri
Jumlah
Waktu Belajar
Keterangan
 
Cabang Tangerang
1962
8 Ranting
 
 
1
TK ABA 69
1990
+40 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
2
SDM 4
1963
+200 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
3
SMPM 1
1962
+200 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
4
SMAM 3
2002
+200 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
5.
UMT
2009
+5231 Mhs.
 
Setiap hari
6
Koperasi
2000
1 buah
 
Sudah berbadan hukum
7
Masjid
 
3 buah *)
 
 
*) 3 buah Masjid tersebar 1 di Kampus UMT,  1 di PRM Tanahtinggi,dan 1 PRM Sukasari.
 
 
Tabel 2: Cabang Cipondoh 
 
No.
Nama Cabang/Amal Usaha
Thn. Berdiri
Jumlah
Waktu Belajar
Keterangan
 
Cabang Cipondoh
1985
6 Ranting
 
Hasil pemekaran dari Cab. Tangerang
1
TK ABA  75
1979
+ 60 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
2
SDM 1
1974
+250 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
3
SDM 6
1969
+200 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
4
SMPM 4
1973
+960 siswa
12.00-17.00
Setiap hari
5
SMAM 2
1994
+600 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
6
SMKM
2000
+750 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
7
Rumah Bersalin
2005
 1 buah
 
 
8
Koperasi Sakinah
1993
 1 buah
 
Sudah berbadan hukum
9
Masjid
 
 5 buah *)
 
 
*) tersebar di PRM Cipondoh, PRM Gondrong, PRM Poris Gaga, PRM Petir, PRM Kenanga
 
 
Tabel 3: Cabang Ciledug
 
No.
Nama Cabang/Amal Usaha
Thn. Berdiri
Jumlah
Waktu Belajar
Keterangan
 
Cabang Ciledug
1958
7 Ranting
 
 
1
TK ABA  43
1967
+ 150 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
2
TK ABA 66
1983
+ 213 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
3
SDM 2
1967
+ 200 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
4
SDM 3
1970
+  335 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
5
SMPM 2
1977
+  310 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
6
SMPM 3
1970
+ 320 siswa
12.30-17.30
Setiap hari
7
SMAM 1
1982
+ 250 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
8
Masjid
 
 4 buah *)
 
 
*) tersebar 1 di Perguruan Muhammadiyah Sudimara, 1 Masjid Al-Manar Ciledug, 1 Masjid Al-Muqarrabin Parung Serab dan 1 Masjid An-Nur Poncol.
 
 
Tabel 4: Cabang Cibodas
 
No.
Nama Cabang/Amal Usaha
Thn. Berdiri
Jumlah
Waktu Belajar
Keterangan
 
Cabang Cibodas
2002
8 Ranting
 
 
1
SMPM 5
1986
+ 254 siswa
07.00-12.00
Setiap hari
2
SMAM 4
2005
+ 50 siswa
12.30-17.50
Setiap hari
3
Masjid
 
 1 buah *)
 
 
*) di Perguruan Muhammadiyah Jln. Sawo Perumnas Cibodas Kota Tangerang
 
 
Tabel 5: Cabang Jatiuwung
 
No.
Nama Cabang/Amal Usaha
Thn. Berdiri
Jumlah
Waktu Belajar
Keterangan
 
Cabang Jatiuwung
1985
2 Ranting
 
 
 
Nihil
Nihil
nihil
nihil
Setelah pemekaran menjadi 2 Cab. yaitu PCM Jatiuwung dan PCM Cibodas[1]
 
 
Tabel 6: Cabang Karawaci
 
No.
Nama Cabang/Amal Usaha
Thn. Berdiri
Jumlah
Waktu Belajar
Keterangan
 
Cabang Karawaci
1990
10 ranting
 
 
1
SDM 5
1968
+ 150siswa
07.00-17.00
Setiap hari
2
Masjid
 
 3 buah *)
 
 
*) tersebar 1 di SD Muhammadiyah 5 Jln. Galeong Margasari Kec. Karawaci Kota Tangerang atas bantuan Luar Negri via PP Muhammadiyah, 1 di PRM Pabuaran Tumpeng dan 1 di PRM Karawaci II Cabang Karawaci.
 
 
Tabel 7: Cabang Batuceper
 
No.
Nama Cabang/Amal Usaha
Thn. Berdiri
Jumlah
Waktu Belajar
Keterangan
 
Cabang Batuceper
2006
4 Ranting
 
 
1
Majelis Taklim
2005
 
Tiap minggu
Ada di ranting-ranting
 
 
Tabel 8: Cabang Pinang
 
No.
Nama Cabang/Amal Usaha
Thn. Berdiri
Jumlah
Waktu Belajar
Keterangan
 
Cabang Pinang
2006
5 Ranting
 
 
1
Majelis Taklim
2005
 
Tiap minggu
Ada di ranting-ranting
 
 


[1] Amal usaha SMPM 5 Jatiuwung Tangerang karena lokasinya di wilayah Kec. Cobidas maka otomatis setelah pemekaran masuk menjadi amal usaha PCM Cibodas
 
 

Tags: DinamikaMuhammadiyah , KotaTangerang , Tahun2011

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website